Tomohon, MP
Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) rayakan dies natalis ke-57. Dosen, pegawai, mahasiswa, alumni dan sejumlah warga Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), menyatu dalam pesta iman ini di lapangan Kalutay, Kelurahan Kakaskasen, Tomohon Utara, Senin (7/10).
Dekan Fakultas Teologi UKIT, Pendeta Lientje Kaunang, dalam sambutannya mengaku jika momen spesial ini merupakan mujizat.
“Ini mujizat. Dalam sekejap kita kehilangan kampus pada 11 Juli 2019 lalu. Kita tidak berdaya, ruang kuliah, kantor disegel dan diduduki. Beberapa rumah dinas dosen juga dipaksa dikosongkan,” ungkap Kaunang.
“Kita sesungguhnya telah mati, sebagaimana kehendak mereka untuk mematikan eksistensi kita. Tapi kuasa Kristus tidak menghendaki. Kuasanya tak terselami. Kuasanya mendorong kita bangkit, hidup dan eksis, walaupun dalam berbagai keterbatasan, kemiskinan,” tutur doktor teologi ini dengan ekspresi tegar.
Kaunang meyakini, kasih Sang Khalik telah memampukan civitas akademika Fakultas Teologi UKIT sehingga bisa tetap eksis.
“Kasih Kristus tetap bisa dirasakan di kampus perjuangan ini. Karena kasih-Nya sehingga pada 2 September lalu, kita bisa memulai semester ganjil. Aktivitas akademik bisa berjalan,” kata Kaunang.
Ia juga mengungkapkan, dalam rangka dies natalis Fakultas Teologi UKIT ke-57 ini, selain ibadah syukur, sejumlah kegiatan telah dan akan digelar. Di antaranya, bakti sosial ke panti asuhan dan diskusi bertema ‘Gereja Melawan Korupsi’. (Eka Egeten)
