Manado, MP
GMIM Eben Haezer Bumi Beringin (Bumber) Manado mulai mengupayakan penulisan sejarah jemaatnya. Program ini didorong Panitia Hari-hari Gerejawi jemaat setempat.
“Mensyukuri kasih dan pemeliharaan Tuhan, Sang Kepala Gereja yang senantiasa memelihara umat ciptaan-Nya maka di jemaat GMIM Eben Haezer Bumi Beringin Manado telah dibentuk Panitia Hari-hari Gerejawi II untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Itu dimulai pada bulan Juni-September,” kata Sym. Derek Dotulong, Ketua Panitia Hari-hari Gerejawi II.
Ia mengungkapkan, salah satu kegiatan yang diupayakan oleh panitia adalah penulisan Sejarah Gereja GMIM Eben Heazer Bumi Beringin Manado.
“Untuk langkah awal adalah melaksanakan ‘brainstorming’ yang pada intinya adalah wadah untuk curah pendapat,” ungkap Dotulong, Kamis (13/6), di Gedung Gereja GMIM Bumi Beringin.
Ivan Kaunang, narasumber dalam kegiatan ini mengatakan, menulis sejarah gereja adalah menulis sejarah gereja secara totalitas, yaitu gereja sebagai kumpulan orang-orang percaya yang telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan iman dalam satu tokoh Yesus Kristus.
“Beda pendapat selalu terjadi bahkan selisih paham yang tajam antara dua atau tiga pihak dalam menentukan hari ulang tahun gereja. Hal ini bisa terjadi, ketika pemahaman kita sama-sama masih kurang tentang konsep berdirinya suatu gereja,” ungkapnya.
Sejarawan ini menuturkan, belajar sejarah menjadi orang bijaksana. Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunannya.
“Kenyataan sejarah terus ditulis dan dipelajari sepajang peradaban. Secara umum, sejarah mempunyai fungsi pendidikan dan terutama adalah pendidikan moral,” tuturnya.
“Tentunya tidak harus setiap gereja memiliki buku sejarah gereja, akan tetapi buku sejarah gereja sangat penting untuk mengukur sejauh mana tingkat perkembangan dan pertumbuhan iman jemaat sebagai suatu kesaksian orang-orang percaya yang perlu diwariskan kepada anak cucu kemudian,” tandas doktor kajian budaya ini. (Eka Egeten)