MANADO, ManguniPost.com – Program nasional penyuntikan vaksin sinovac terkait Covid-19, belum lama ini telah digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Manado melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Dalam kesempatan tersebut, dari unsur Forkopimda, Ketua PN Manado, Djamaludin Ismail berserta unsur lainnya, telah diundang pihak Dinkes, Jumat (15/01) untuk menghadiri kegiatan vaksinisasi.
Menariknya, saat menghadiri kegiatan tersebut, Djamaludin telah duduk di kursi kedua setelah Dandim 1309 Manado, Kolonel Inf RY Raja Sulung Purba, yang saat itu duduk di kursi pertama.
Dan saat akan dilakukan penyuntikan vaksin, setelah ditensi ternyata Purba yang harusnya menjadi orang pertama di Forkopimda Manado mendapat vaksinasi, mau tak mau harus mundur.
“Beliau (Dandim-red) saat itu katanya tensinya naik, dan kebetulan saya waktu itu duduk dibangku kedua, dan menjadi pertama yang divaksinisasi untuk Kota Manado, dari unsur Forkopimda,” tutur Ismail, Selasa (19/01).
Selebihnya, Ketua PN Manado menjelaskan bahwa vaksinisasi ini merupakan program pemerintah dan masih terbatas di kalangan terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
“Untuk vaksinasi di lingkup PN Manado masih belum ada agenda, sebab vaksinnya terbatas dan saat ini lebih diutamakan ke tenaga medis dan aparat,” jelasnya.
Selain itu, setelah 4 hari mendapat suntikan vaksin sinovac, Ismail menegaskan kalau dirinya tidak mendapat efek samping.
“Sudah empat hari, saya tidak merasakan ada efek samping. Namun, sekalipun telah disuntik vaksin di PN Manado kita tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkasnya.
Bahkan, Ketua PN Manado yang terkenal low profile ini, mengajak segenap masyarakat untuk tidak takut disuntik vaksin, dan tetap mematuhi protokol kesehatan hingga bencana Covid-19 benar-benar berakhir. (*)