Manado, MP
Sudah tiga hari kapal KM Kairos rute Bitung dan Batang Dua, hilang tanpa kabar. Soal ini sontak merangsang respon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) untuk ambil langkah.
Wakil rakyat mendesak instansi terkait segera melakukan penyelidikan terkait masalah tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulut, Amir Liputo menyampaikan, pihaknya akan mendorong supaya aparat terkait bisa tanggap kemudian melakukan penelusuran terhadap masalah tersebut. Ini untuk memberikan kepastian kepada pihak keluarga dari penumpang.
“Supaya jangan dibiarkan mengambang. Bisa mengakibatkan keputusasaan keluarga,” kata wakil rakyat daerah pemilihan Kota Manado ini.
Dijelaskan, tentunya kapal yang akan berangkat sudah mendapat informasi kelayakan untuk berangkat. Persoalannya jika di tengah laut terjadi sesuatu, tentu sangat di luar kemampuan pihak pelabuhan.
“Yang jelas kecelakaan seperti ini disebabkan dua hal. Pertama alam, kedua human error. Kalau human error saya minta diinvestigasi. Tapi kalau alam tidak bisa berbuat apa-apa,” tuturnya.
Akhir-akhir ini menurutnya, dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memperingatkan supaya berhati-hati dalam melakukan pelayaran. Hal itu karena keadaan ombak yang dinilai membahayakan.
“Kami minta dinas terkait seperti perhubungan untuk segera melakukan langkah-langkah sehingga ada kejelasan. Yang jelas mereka memuat penumpang. Supaya keluarga juga punya kepastian. Dimana-mana dalam keadaan begini tim SAR pasti sudah turun. Kita harap tidak terjadi apa-apa sebab ini di tengah laut. Simpang siurnya kita akan berusaha konfirmasi,” tutup Liputo.
Terinformasi, sesuai data yang dirangkum, Dishub Diminta Telusuri Jejak Kapal KM Kairos bertolak dari Bitung Provinsi Sulut pukul 01.00 WITA, Minggu (12/8). Dengan tujuan Pulau Mayau, Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate. (Iswan Sual)