Manado, MP
Produk unggulan Bumi Nyiur Melambai, terlebih khusus kelapa yang dikelola menjadi minyak kelapa, mulai tergerus oleh masuknya minyak sawit. Hal ini menciptakan polemik bagi petani kopra yang berdampak pada jatuhnya harga komoditi ini di pasaran.
Merespon hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Andrei Angouw, mendorong masyarakat tetap menggunakan minyak kelapa.
“Untuk masyarakat, pemerintah mendorong untuk menggunakan minyak kelapa,” ungkapnya kepada awak media di ruang kerjanya.
Dia juga menjelaskan, untuk pemakaian minyak sawit tetap dikembalikan ke konsumen. “Pemakaian minyak sawit itu dikembalikan kepada konsumen. Konsumen yang akan memilih apakah akan memakai minyak kelapa atau minyak sawit,” ucap Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
“Kalau pemerintah melarang pemakaian minyak sawit, pastinya konsumen akan dirugikan. Harus diberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih. Pemerintah hanya mendorong dan menghimbau agar minyak kelapa mempunyai pasar yang lebih bagus sehingga harga minyak kelapa mempunyai harga yang baik. Pemerintah selalu melakukan sosialisasi supaya masyarakat terus memakai minyak kelapa,” tandasnya. (Eka Egeten)