
Manado, MP
Penghargaan kepada para pejuang dan orang yang berjasa di Indonesia nampaknya belum sepenuhnya diberikan.
Hal ini terlihat dari adanya ketidaknyamanan anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-73 pada Jumat (17/8) 2018.
Terpantau ada sejumlah anggota LVRI mengangkat kursi sendiri, meski ada anggotanya yang secara fisik memprihatinkan.
Mereka mencari dan membawa kursinya sendiri. Untung ada beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tetap peduli.
Memang dari pengakuan pengurus LVRI Sulut jumlah kehadiran tahun ini lebih banyak dari yang diperkirakan.
“Ini anggota tiap taun tatamba. Cuma banya yang burung taon. Nda aktif deng nda taat di organisasi,” tegasnya melalui mikrofon.
Hanya saja yang tak mengenakan terlihat. Ada pengurus yang meneriaki dan melarang peserta berdiri. Sontak yang tidak terima langsung keluar ruangan.
“Duduk semua. Tidak boleh ada yang berdiri. Musti dudu. Biar di lante. Pak Gubernur tidak mau ada yang berdiri. Yang tak mau dengar lebih baik keluar!” seru salah seorang bapak dengan pakaian ala militer.
Salah satu peserta, di lain pihak, tetap merasa gembira dengan event itu. Mereka memaklumi keterbatasan panitia.
“Sebagai veteran rasa gembira skali. So brapa kali iko, salu sukses tu acara. Jadi, diharapkan sama juga di taun depan. Kalau soal pengaturan bagus. Kursi angka sandiri, sala-sala mo tunggu panitia, stenga mati. Pe banya to? ” ungkap veteran Joni Tendean dari kota Tomohon saat diwawancarai langsung di eks gedung DPRD Sulut. (Iswan Sual)