Muatan Politik Praktis FR Menyusup di Pembekalan KKN
Tondano, MP – Kehadiran FR alias Felly, calon Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara (Sulut), Senin (28/01) di kampus Universitas Negeri Manado (Unima), telah jadi sorotan publik.
Apalagi, sempat viral di media sosial (medsos) kalau dalam kegiatan pembekalan KKN mahasiswa Unima Tahun Ajaran 2019, sesuatu bermuatan politik praktis FR berupa pulpen dan jam dinding, telah dibagikan kepada ratusan mahasiswa yang akan turun KKN.
Menariknya lagi, menurut video yang viral di medsos, di dalam pulpen bergambar FR, mahasiswa menemukan ada selembar uang pecahan seratus ribu rupiah.
Alhasil, pandangan bahwa Unima telah memberikan panggung politik praktis kepada FR, langsung menjadi isu sentral politik Sulut.
Terkait isu tersebut, Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama Hubungan Luar dan Unit Usaha, Ronny Tuna langsung menepisnya.
“Unima sangat sadar bahwa Unima adalah lembaga pendidikan. Dan menurut Undang-Undang ini bukan tempat untuk berpolitik praktis. Dan sekali lagi Unima tidak pernah memberikan panggung kepada siapa-siapa untuk berpolitik praktis di sini,” ujar Tuna saat ditemui awak media, Selasa (29/01).
Namun, dirinya tak membantah kalau ada fenomena pembagian pulpen dan jam dinding yang bermuatan politik praktis di dalam kegiatan tersebut.
“Kalau ada terjadi kekeliruan itu nyata, memang ada. Tapi mungkin torang mesti hati-hati juga, karena menurut informasi ada yang direkayasa, katanya di situ nda ada duit, cuman pulpen dan kemudian ada jam dinding. Fotonya iya, tapi kami kan tidak hadirkan dia sebagai Caleg,” tutur Tuna, meyakinkan awak media bahwa kehadiran FR murni sebagai pemateri dan bukan dalam rangka sosialisasi politik.
“Torang menggunakan Ibu Felly bukan karena dia Caleg. Karena dia bisa membantu, termasuk orang yang berhasil di dunia usaha. Jadi mungkin pengalaman-pengalaman itu yang akan diberikan kepada mahasiswa. Supaya mahasiswa turun ke lapangan dengan ada bekal,” lanjutnya.
Selebihnya, PR IV Unima itu menerangkan kalau pihaknya telah menghubungi FR untuk meminta pertanggungjawaban, pasca viralnya pembagian pulpen dan jam dinding FR di medsos.
“Kami juga sudah meminta Ibu Felly untuk mempertanggungjawabkan itu. Dan dia sudah WA pa kita, dia minta maaf. Bahwa apa yang terjadi di luar perencanaannya. Saya tidak tahu apa maksudnya, tetapi itu yang dilakukan,” jelas Tuna.
“Jadi Unima tidak punya niat untuk melaksanakan kegiatan politik praktis. Apalagi dihubungkan dengan marga. Tidak, tidak ada itu. Saya kira seperti itu,” tuntasnya. (*)
Penulis : Kelly Korengkeng
Editor : Jack Wullur