Tomohon, MP
Berbagai prestasi tak henti digoreskan Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAKER) 1 Tomohon. Sekolah akreditasi A inipun dinilai sebagai salah satu sekolah terbaik yang dimiliki Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Rahasia menggapai capaian terbaik itu dibeberkan Kepala Sekolah SMAKER 1 Tomohon, Ferly Rau. Menurutnya, komitmen dari warga sekolah adalah kunci penting. Mulai dari kepala sekolah, guru-guru, pegawai, orang tua dan peserta didik.
“Kalau misalkan SMA Kristen 1 dipandang masyarakat sebagai salah satu sekolah yang dapat diperhitungkan, sebenarnya yang torang upayakan di sini adalah budaya sekolah. Itu penting. Misalkan, datang tepat waktu,” ujarnya.
“Memulai kegiatan sekolah dengan apa ? Kalau misalkan dalam rangka PPK torang harus melaksanakan misalnya kegiatan yang berhubungan dengan religius, beribadah, ini harus diikuti oleh semua warga sekolah. Dan yang paling penting menurut kita, bagaimana kepala sekolah, guru-guru dan pegawai di sekolah ini ada dalam aktivitas yang baik untuk memengaruhi peserta didik, siswa untuk melakukan yang terbaik. Intinya itu,” ungkap Rau.
Ia menilai, saat ini tidak tepat lagi jika semua dalam bentuk instruksi. “Yang paling pas sekarang adalah bagaimana kehadiran guru di kelas, kehadiran guru di sekolah atau orang dewasa yang ada di sekolah, memberikan efek. Memengaruhi siswa untuk melakukan seperti apa yang diinginkan,” jelasnya.
Nasihat bagi peserta didik dianggap penting. Namun harus diikuti dengan teladan yang baik dari guru.
“Memang perlu banyak nasihat. Nasihat dari guru bukan sekedar apa yang keluar dari mulutnya tapi nasihat itu harus disertai dengan keteladanan. Harus ada tindakan. Kalau dia bilang musti datang cepat sementara guru yang bersangkutan datang terlambat?” tandasnya.
“Kalau budaya di sekolah kita, guru paling telat datang sekolah 06.40 Wita. Itu sudah aturan sekolah. Kalau ada yang datang sebelum 06.40, pasti dapat reward. Kalau datang 06.41, pasti ada punishment,” sebutnya.
Ia menegaskan, proses pendidikan kini tak lagi sekedar transfer ilmu. “Intinya bagaimana proses pendidikan bukan lagi sekedar transfer ilmu tapi bagaimana kita orang dewasa memberi efek atau memengaruhi peserta didik melakukan apa yang kita mau. Kalau apa yang kita sampaikan sesuai dengan apa yang kita buat, anak-anak bisa memahami dan meneladani,” tutur Rau.
Selain keteladanan, mengerjakan kepercayaan dengan tulus, diakui jadi salah satu kunci penting untuk meraih prestasi pendidikan.
“Cuma itu tipsnya. Tidak ada hal yang lebih baik dari itu. Saya sering memberikan nasihat kepada guru-guru dan para siswa bahwa kalau kita melakukan segala sesuatu yang dipercayakan kepada kita yang terbaik, dengan kesungguhan, ketulusan, kejujuran, Tuhan pasti berkati,” kunci Rau. (Tim MP)